Pagerbarang – Dalam perjalanan selama 73 tahun kemerdekaan, kebhinekaan Indonesia terus diuji seiring berkembangnya pandangan dan gerakan yang menjurus pada disintegrasi bangsa. Terlebih, ancaman itu semakin nyata dengan terindikasinya sejumlah gerakan anti pemerintah, penyebarluasan paham anti Pancasila dan UUD 1945.
Untuk itu, Bupati Tegal, Umi Azizah sangat mendukung diselenggarakannya pendidikan karakter dan penguatan wawasan kebangsaan yang menyasar pada anak-anak sekolah. Sebab, melalui pendidikan karakter ini mampu menanamkan jiwa patriotisme.
“Agar Pancasila terus mengalir di denyut nadi rakyat Indonesia. Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan kita,” pungkas Umi pada upacara penutupan Kegiatan Pendidikan Karakter dan Penguatan Wawasan Kebangsaan, di SMK 2 Slawi Kampus 2 Pagerbarang, Jumat (22/3) pagi.
Di era keterbukaan informasi dan media sosial, generasi muda khususnya, harus pandai memilah dan memilih informasi. Perlunya menghindari perbuatan yang melanggar hukum, dengan ikut serta menyebarkan berita palsu, berita bohong atau hoax. Apalagi sampai ikut menyampaikan ujaran kebencian hingga menghujat para tokoh maupun para pemimpin negeri.
Bahaya laten tersebut, menurut Umi ancaman besar bagi keutuhan bangsa Indonesia. Generasi muda yang hebat adalah mampu menjaga kerukunan persatuan dan persaudaraan.
“Tebarkan nilai-nilai kesantunan, kembangkan sikap saling menghormati dan saling menghargai. Kedepankan sikap toleran yang mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan,” pesan Umi.
Usai upacara penutupan, Bupati Tegal, Umi Azizah didampingi Kepala Sekolah SMK 2 Slawi, Imron Effendi dan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ahmad Wasari berkeliling sekolah. Dilanjutkan dengan panen semangka bersama. (01)
Discussion about this post