Slawi – Warung Lesehan Seafood Lamongan Bu Anny yang viral di media sosial dan media online nasional karena menjual makanan di luar harga yang wajar ditutup sementara oleh Pemkab Tegal. Rencana penutupan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Koperasi, dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti usai mendapat arahan Bupati Tegal di rumah dinasnya hari Jum’at (31/5) malam.
Hal tersebut terungkap saat Suspriyanti bersama sejumlah jajaran Muspika Kecamatan Slawi dan Satpol PP Kabupaten Tegal datangi rumah kontrakan Mutiani, pemilik Warung Lesehan Seafood Lamongan Bu Anny. “Untuk minimalisir dampak, mencegah berulangnya kembali kasus tersebut serta memberikan perlindungan kepada konsumen, kami tutup sementara warung ini sembari menunggu proses penanganan pengaduan konsumen oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kabupaten Tegal dalam waktu dekat ini”, katanya.
Mengutip pernyataan Bupati Tegal Umi Azizah, kasus ketok harga ini mendapat perhatian serius orang nomor satu di Kabupaten Tegal tersebut. Selain membuat resah banyak pihak dan memperburuk citra wilayahnya, tindakan pemilik warung tersebut juga dianggap merugikan banyak konsumen, termasuk pedagang kaki lima lain di sekitarnya. Terlebih, menurut Umi, ini sudah yang kedua kalinya, karena di tahun 2018, pihaknya sudah memberikan pembinaan dan peringatan keras kepada Mutiani agar mencantumkan harga pada daftar menunya. “Dulu juga sudah mencuat kasus bu Anny ini dan viral di media sosial, meski tidak sampai menjadi pembahasan di media nasional seperti sekarang ini”, kata Umi.
Di rumah kontrakannya, Mutiani sampaikan jika harga yang dipatok ke konsumennya dinilai wajar karena bahan seafood yang dimasaknya berkualitas super. Namun, setelah disandingkan dengan harga yang sudah diperbaharuinya, Mutiani mengaku harga sebelumnya lebih mahal dan cenderung tidak wajar. Hal tersebut tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatanginya, termasuk tindakannya yang tidak mencantumkan harga di daftar menu sebagaimana yang diminta dinas terkait sebelumnya.
Ketidakwajaran harga makanan di Warung Lesehan Bu Anny ini juga diakui Raharjo, pemilik rumah kontrakan dimana Mutiani tinggal saat ini. Raharjo mengaku dirinya sempat menjadi korban karena harus membayar mahal makanannya. Hal tersebut, imbuh Raharjo, terjadi sebelum Mutiani mengontrak rumahnya di daerah Kagok.
Sebelum meninggakan rumah kontrakan Mutiani, Suspriyanti minta pedagang makanan untuk cantumkan harga dan menghimbau kepada seluruh warga masyarakat agar menjadi konsumen cerdas, salah satunya dengan menanyakan harganya terlebih dahulu sebelum membeli. “Tadi ibu bupati titip pesan, kasus semacam ini jangan sampai terulang lagi, cukup sampai disini. Dan ini harus menjadi pembelajaran semua pihak, terlebih di libur Lebaran dimana tingkat konsumsi masyarakat tinggi, sehingga beliau minta agar para pedagang tidak manfaatkan aji mumpung dengan mematok harga tinggi atau tidak wajar”, jelasnya.
Senada dengan bupati Tegal, Suspriyanti pun mengajak masyarakat untuk tidak ragu datang dan berwisata kuliner di Kabupaten Tegal. “Sejak dulu, Tegal sudah dikenal karena Wartegnya yang murah dan enak, termasuk makanan lainnya, dan itu masih sama hingga sekarang”, ujarnya.
Discussion about this post