Lebaksiu – Bupati Tegal Enthus Susmono resmi membuka Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu di Dukuh Durensawit, Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Rabu (26/04/2017). Pada acara tersebut, hadir pula Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBP2TP) Kementerian Pertanian, Anggota DPRD Kabupaten Tegal dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal.
Lewat sambutannya, Enthus menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI yang telah memberikan kepercayaan pada Pemkab Tegal untuk mengelola TTP Lebaksiu ini. Adapun pembangunan TTP dilakukan secara bertahap sejak tahun 2015.
“Hari ini TTP Lebaksiu yang sudah selesai dibangun dan diserahkan aset dan pengelolaanya kepada kami. Tentunya aset bernilai miliaran rupiah ini akan kita kelola semaksimal mungkin agar bermanfaat untuk kemajuan pembangunan pertanian Kabupaten Tegal ke depan, khususnya di bidang teknologi pertanian,” kata Enthus.
Sementara itu, Kepala BBP2TP Kementerian Pertanian RI Haris Syahbuddin mengatakan jika di Indonesia hanya ada 26 Taman Sains Pertanian (TSP) dan Taman Teknologi Pertanian (TTP). ”TSP dan TTP ini sebagian besar sudah saya kunjungi. Dan dilihat dari berbagai sisi, seperti lansekap, tata letak bangunan, tata lahan, maupun aktivitas pertanian yang ada di dalamnya, TTP Lebaksiu ini adalah yang terbaik,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Haris juga menyarankan kepada Pemkab Tegal agar dapat ikut berperan mengembangbiakan kerbau bule dari Toraja Sulawesi Selatan di TTP Lebaksiu ini. Menurutnya, dengan lahan seluas 4,5 hektar, TTP Kesuben cukup mampu mendukung pelestarian hewan tersebut.
”Kerbau bule Toraja ini merupakan hewan ternak yang cukup populer di Indonesia. TTP Lebaksiu bisa mengembangbiakkan hewan tersebut karena sudah berstandar nasional,” ungkapnya.
Menanggapi saran tersebut, Enthus pun memerintahkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal Khofifah untuk segera berkomunikasi dengan Pemda Toraja.
”Saya sudah familiar dengan kerbau bule Toraja karena tanduknya cukup panjang. Pengapit wayang yang biasa saya pakai sebagian terbuat dari tanduk kerbau tersebut. Saya minta nanti bisa didatangkan satu pasang. Jika hanya satu ekor saja, bisa kita kawin silangkan dengan kerbau lokal Tegal,” pungkasnya.
Discussion about this post