Slawi – Empat rumah sakit dan satu hotel milik pengusaha asal Brebes Muhadi diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hari Selasa (3/9) kemarin. Peresmian yang dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Harapan Sehat Slawi ini disaksikan Bupati Tegal Umi Azizah, Walikota Tegal Dedy Yon, dan Bupati Brebes Idza Priyanti.
Melalui sambutannya Ganjar mengapresiasi kegigihan Muhadi Setiabudi yang merintis usahanya dari seorang konduktur bus hingga kini menjadi pemilik bendera Dedy Jaya Group. “Saya titip pesan jika ada pengusaha dari putra daerah bisa didukung, diberi prioritas kemudahan. Jika ada pemeringkatan investasi, maka tempatkan pengusaha lokal di peringkat tertinggi diatas investor asing”, katanya.
Berkenaan dengan layanan rumah sakit Ganjar berpesan agar tidak ada perlakukan diskriminatif pada pasien BPJS Kesehatan. “Jika rumah sakit swasta tidak mampu lagi melayani pasien BPJS karena tagihan sebelumnya belum dibayar pusat, maka sarankan agar pasien tersebut pindah ke rumah sakit pemerintah”, katanya.
Permasalahan jaminan kesehatan, lanjut Ganjar, tidak akan selesai jika hanya bergantung sepenuhnya ke pusat. “Tidak mungkin rasa-rasanya mengandalkan pusat, sehingga di Jawa Tengah ini kita perlu mengaktifkan kembali Jamkesmas” katanya.
Ditengah rencana Pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan di awal 2020 mendatang, Bupati Tegal Umi Azizah lewat sambutannya berharap agar kenaikan untuk kelas III tidak banyak. “Jika kenaikan iuran sudah tidak lagi bisa dihindarkan, maka untuk peserta iur mandiri kelas III naiknya jangan lebih dari 30 persen, karena ini sangat membebani masyarakat bawah”, katanya.
Menganggapi peresmian RS Harapan Sehat ini Umi mengaku senang. “Dengan hadirnya rumah sakit ini tentu akan meningkatkan rasio antara jumlah tempat tidur pasien dengan jumlah penduduk Kabupaten Tegal yang mencapai 1,4 juta jiwa”, ujarnya.
Disamping itu, lanjut Umi, ini juga akan memperkecil resiko kematian ibu dan anak yang tengah menjadi fokus di pemerintahannya.
Diakhir sambutan Umi berpesan, agar seluruh pasien nantinya bisa ditangani dengan prosedur yang sama, dengan hospitality-nya yang baik seperti lingkungannya yang bersih, tidak bau, kamar yang bersih, tempat tidur yang nyaman, makanan yang enak, hingga senyuman dalam pelayanannya pun juga harus sama.
“Tidak ada perbedaan antara pasien BPJS kelas III dengan pasien umum atau kelas diatasnya. Sementara dalam keadaan darurat, utamakan penyelamatan nyawa pasien terlebih dahulu sebelum bicara administrasi”, katanya.
Sementara CEO RS Harapan Sehat Muhadi menuturkan jika pembangunan empat RS Harapan Sehat di Slawi, Pemalang, Jatibarang dan Bumiayu serta satu hotel Grand Dian di Guci Kabupaten Tegal ini diharapkan mampu mendukung pelayanan publik di sektor kesehatan dan pariwisata oleh swasta.
“Dengan motto rumah sakit kami yaitu profesional dan bersahabat, tentu kita bisa saling bekerjasama. Pemerintah dan swasta bisa saling melengkapi, juga terintegrasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang prima dan paripurna”, katanya.
Discussion about this post