Slawi – Batik Tegalan dengan motif kecipir pikat ketiga juri Lomba Fashion Show Batik dalam rangka Hari Batik Nasional 2019 Tingkat Kabupaten Tegal. Adapun juri lomba ini adalah Tri Susilastuti, Agung SP dan Agus Riyanto dari Arbat Collection. Lomba yang digagas oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tegal ini diikuti oleh pegawai di lingkungan Pemkab Tegal yang berlangsung di halaman depan Gedung Dadali pada Rabu (2/10) pagi.
Dengan meraih skor 805, motif batik kecipir yang dibawakan peserta dari Kecamatan Dukuhturi ini mampu mengalahkan 38 peserta lainnya yang mengikuti lomba tersebut. Motif batik tumbuhan rambat ini dibuat oleh pengrajin batik Tegalan yaitu Ruyikah asal Desa Pengabean Kecamatan Dukuhturi.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono membuka acara tersebut, dalam sambutannya Joko menyampaikan apresiasi kepada Dekranasda karena telah menyelenggarakan lomba dalam rangka Hari Batik Nasional 2019. Menurut Joko, event kreatif ini tidak hanya mampu memberikan suguhan yang menarik, tetapi lebih esensial daripada itu yaitu menumbuhkan semangat dan kecintaan generasi muda pada budaya nusantara melalui gerakan membeli Indonesia, membeli batik karya anak negeri.
“Jadi jangan hanya mengamati peraga busananya saja, apalagi yang muda-muda dan cantik. Tapi amati pula kreasi model dan corak yang terkandung pada setiap motif batiknya,” ungkap Joko. Lanjut Joko, karena motif batik yang diciptakan para desainer batik sesungguhnya memiliki sarat makna filosofis.
Joko mengatakan batik bukan sekedar seni lukis diatas media kain, tetapi lebih dari itu, batik sebagai wastra nusantara yang sudah menjadi identitas bangsa Indonesia yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia sejak ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 lalu. Untuk itu melalui momentum baik ini, Joko menitip pesan untuk terus menanamkan rasa bangga menggunakan produk karya seni dalam negeri, mengurangi penggunaan produk impor termasuk tekstil bermotif batik.
“Mari membeli dan mengenakan batik untuk aktifitas sehari-hari seperti di kampus, di sekolah, di kantor dan acara-acara lainnya berarti kita turut serta melestarikan warisan pusaka budaya bangsa Indonesia,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Tegal Sisca Zulistia Ardie mengungkapkan bahwa Lomba Fashion Show Batik ini bertemakan Pesona Kreasi Batik Kabupaten Tegal. Istri dari Wakil Bupati Tegal Sabililah Ardie ini berharap pengrajin batik yang terdapat di Kabupaten Tegal dapat berkarya dan menciptakan karya seninya lewat batik.
Ditanya penilaian lomba, Sisca menuturkan bahwa peserta lomba harus mengenakan batik khas Kabupaten Tegal disamping itu terdapat keserasian antar peserta. “Batik tidak hanya dikenakan saat acara resmi, bisa digunakan sehari-hari. Semoga dengan adanya acara ini dapat mengangkat para pengrajin batik Tegalan untuk dikenal oleh masyarakat luas baik nasional maupun internasional,” harapnya. (OI)
Discussion about this post