Slawi – Untuk meningkatkan kinerja Penyelenggara Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) serta Puskesos 2019, Dinas Sosial Kabupaten Tegal Menyelenggarkan Bimtek kepada 74 orang komponen SLRT, Rabu (16/10) di aula Dinas Sosial. Sesuai dengan program rencana aksi bersama penanggulangan kemiskinan, Bupati Tegal Umi Azizah menghimbau, keberadaan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Kabupaten Tegal yang ditunjang SLRT harus mampu mendukung upaya peningkatan kualitas layanan perlindungan sosial yang komprehensif dan terintegrasi
“Saya mendukung dan menyambut baik implementasi SLRT ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan misi ke empat pembangunan jangka menengah Kabupaten Tegal 2019-2024” Ujar Umi. Ia menuturkan, peningkatan kualitas sumber daya manusia bisa melalui penguatan layanan sosial dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan diterimanya bantuan dari Kemensos berupa perangkat komputer PC dan laptop serta tablet, Umi sangat berharap koordinasi kerja fasilitator di lapangan yang terhubung dengan manajer, supervisor dan para admin di Puskesos melalui jaringan internet akan lebih maksimal. Karena pelayanan sosial di era internet of things 3.0 menuntut layanan serba cepat, tepat, terbuka, dan real time, tambah Umi.
“Teknologi hadir untuk menyederhanakan sesuatu yang kompleks menjadi lebih mudah” kata Umi.
Sementara itu Sekjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Arief Nahari yang juga hadir di acara tersebut mengatakan, terpilihnya Kabupaten Tegal menjadi pelaksana program SLRT Kemensos karena komitmen dan respon cepat tanggap dalam menangani masalah sosial
Masih menurut Arief, Fasilitator SLRT sendiri total ada 7500 orang se-Indonesia yang masing-masing terkoneksi. Ia menjelaskan, ada tiga hal harus dilakukan fasilitator. Bagaimana menyampaikan informasi, bagaimana memberikan konsultasi lalu bagaimana memberikan rujukan, ujar Arief.
Arief menambahkan, Ketika menggunakan android SLRT, data yang dimasukan fasilitator akan terbaca sampai tingkat pusat. Tetapi Ia meminta, fasilitator jangan menangani sendiri, komunikasikan pada superfisor di tingkat kecamatan.
Ia mengaku banyak belajar dikabupaten tegal. Dari hasil Audiensinya dengan Umi, Arief menyimpulkan bahwa komitmen Kabupaten Tegal tidak diragukan lagi perihal penanganan masalah sosial. “Kita akan dorong untuk kabupaten lain untuk belajar ke kabupaten tegal” Pungkas Arief.(Fh)
Discussion about this post