Slawi – Di pundak para penerima dana hibah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti), Bupati Tegal Umi Azizah berharap hasil penelitian atau riset dari dosen maupun peneliti dapat dimanfaatkan dan digunakan masyarakat luas, termasuk kalangan industri dan kewirausahaan. Hal tersebut disampaikan Umi saat membuka acara Seminar Nasional dan Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, di Pendopo Amangkurat Setda Kab. Tegal, Kamis (17/10) pagi.
“Saya berharap seminar ini dapat mendorong hasil riset perguruan tinggi serta lembaga penelitian tidak berhenti hanya sampai pada tahap pengembangan purwarupa. Harus berkelanjutan sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” paparnya.
Umi memandang, perguruan tinggi memiliki kesempatan besar untuk melakukan inovasi. Namun, tujuan akhir dari inovasi adalah produk-produk atau layanan yang dapat dikomersialisasikan. Bukan sekedar berakhir dalam publikasi di jurnal ilmiah semata. Pun demikian halnya dengan budaya ilmiah yang juga perlu ditumbuhkan di masyarakat, mulai dari budaya membaca hingga melakukan riset.
Berbicara inovasi, wanita kelahiran tahun 1960 ini menambahkan, mentalitas inovasi dan technopreneur juga penting ditumbuhkan di kalangan generasi muda. Karena kemajuan sebuah bangsa juga ditentukan oleh jumlah entrepreneur dan wirausahawannya sehingga upaya mencetak intelektualitas muda yang memiliki jiwa technopreneur menjadi tantangan bersama untuk terus berbenah, beradaptasi di era Internet of Things (IoT) ini.
“Karena sekali lagi, untuk memenangkan persaingan global ini kuncinya hanya satu. Kita harus inovatif, dan hanya bisa dicapai dengan sumber daya manusia yang unggul dan etos kerja yang tinggi,” terang Umi.
Sementara itu Laporan Ketua Panitia Gilang Rusadi Akhmad menyampaikan selain seminar nasional, pada acara ini juga akan disampaikan paparan dari masing-masing penerima dana hibah yang terdapat di beberapa Perguruan Tinggi sekitar. “Jadi sejauh mana para penerima hibah dalam artian dosen dan peneliti sudah melakukan risetnya. Ini adalah upaya monitoring kami,” paparnya. Ia menambahkan, penerima dana hibah menurut Gilang terbagi menjadi dua, perorangan dan joint riset antar perguruan tinggi yang bergandengan. (OI)
Discussion about this post