Bojong – Komoditi Bawang Putih di Desa Tuwel sedang dalam tren positif, ini ditandai dengan hasil panen dan kwalitas yang terus meningkat. Tak luput dari perhatian Pemerintah Pusat, bawang putih tuwel ditawari masuk program 100 hari Menteri Pertanian, guna meningkatkan hasil panen. Hal ini disampaikan Dirjen Holtikultura Prihasto Setyanto dalam acara Peningkatan Kapabilitas Tim Verifikasi Bawang Putih, Jum’at (22/11) di Cafe Mamapi, Tuwel. Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Khofifah menyambut baik rencana tersebut.
“Butuh proses panjang untuk menyakinkan kembali petani menanam bawang putih, jika ada langkah positif saya akan menyambut baik” kata Umi. Namun Umi mengingatkan, memasuki musim penghujan kurang cocok untuk mulai menanam bawang putih.
Bupati yang dulu juga petani bawang putih ini menyarankan untuk memulai masa tanam di awal bulan Agustus 2020, Ia tidak ingin nantinya hasil panen tidak akan sesuai target karena bibit membusuk jika memaksakan mulai menanam dimusim penghujan.
“Bwang putih tuwel pernah berjaya dipasaran, kita akan bangkitkan komoditi ini setelah 30 tahun menghilang dari Tuwel” ujar Prihasto. Perihal program 100 hari Menteri Pertanian, pihaknya mengaku tidak akan memaksa jika memang keadaan dilapangan seperti itu.
Ia juga menambahkan, daya saing pasar bawang putih sekarang adalah dari segi ukuran, karena preferensi pasar memilih ukuran yang besar-besar. Dengan teknologi pertanian yang semakin maju, pihaknya akan berusaha maksimal meningkatkan ukuran hasil panen.
“Ketika ukuran dan harga sudah bersaing, kita baru bicara rasa” kata Prihasto. Kedepan dirinya akan memfasilitasi acara festival bawang putih dan mengundang Kabupaten-kabupaten lain, sebagai sarana menunjukan bahwa rasa bawang putih lokal lebih mantap.(Fh)
Discussion about this post