Slawi – Mengantisipasi terjadinya bencana yang bisa datang dimana saja, Bupati Tegal Umi Azizah mengecek sejumlah alat yang dipergunakan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi terjadinya bencana. Pengecekan itu dilakukan Umi usai menjadi pemimpin Apel Terpadu Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana pada Selasa (21/1) di Lapangan Pemda Kabupaten Tegal.
Ditemani unsur Forkopimda, Umi mengecek sejumlah alat SAR seperti perahu karet, pelampung hingga alat pemadam kebakaran dan masih banyak lagi. Tidak hanya unsur pemerintahan, gabungan TNI-Polri , BPBD sampai PMI, Ubaloka hingga Pramuka serta masyarakat pun turut serta pada apel tersebut.
Umi mengapresiasi acara apel terpadu itu karena dalam apel tersebut melibatkan unsur kegotongroyongan, tidak hanya unsur pemerintahan tetapi TNI-Polri serta seluruh komponen masyarakat. “Inilah bagian dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan untuk mengatasi persoalan-persoalan kita. Karena upaya menanggulangi bencana tidak mungkin hanya mengandalkan peran pemerintah saja,” kata Umi.
Dihadapan peserta apel, Umi juga menyampaikan bahwa sesuai amanat Presiden seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat harus dapat berlatih. Pun juga mengevaluasi sistem kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian bencana untuk mengurangi resiko dengan memberikan awareness, memperkuat ketahanan sosial dan mengembangkan budaya tanggap bencana.
Letak geografis Kabupaten Tegal yang terdiri dari perairan hingga pegunungan menempatkan Kabupaten Tegal pada situasi yang rawan terjadinya banjir dan tanah longsor. Dari data sepanjang tahun 2019, jumlah kejadian bencana tercatat 92 kejadian. Tidak hanya mengakibatkan kerugian fisik atau material namun juga berdampak pada penurunan produktivitas ekonomi warga mencakup pertanian, perdagangan hingga pariwisata.
Untuk itu melalui apel ini, Umi berharap dapat melihat dan memantau bagaimana kesiapsiagaan personil yang tersedia, seperti tenaga relawan dan alat perlengkapan dalam membantu masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. “Karena kita tak ada yang pernah tahu pasti kapan peristiwa bencana akan terjadi. Maka, disinilah peran semua pihak kita perlukan, kita siapkan untuk menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana alam,” pungkasnya.
Tak lupa, Umi juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyimpan nomor call center yang dapat dihubungi 24 jam. Baik itu PMI, BPBD maupun kepolisian.
Terkait dengan relawan bencana, Plt. Kepala BPBD Kabupaten Tegal Moh. Soleh menyampaikan bahwa terdapat ratusan relawan yang siap membantu jika terjadinya bencana. “Begitupun dengan satgas, jumlahnya sudah banyak. Ketika ada laporan dari warga, kita share ke grup Whatsapp dan tim kami langsung tanggap bergerak,” tuturnya.
Usai apel terpadu diadakan pengecekan alat kesiapsiagaan bencana hingga simulasi penanggulangan bencana, yang diadakan oleh unsur TNI-Polri, PMI, Ubaloka, BPBD serta unsur lainnya. (OI)
Discussion about this post