Slawi – Sebanyak 24 orang karyawan pabrik kecap di Desa Penusupan Kecamatan Pangkah menjalani rapid test hari Selasa (14/4) kemarin, dimana hasil tesnya seluruhnya negatif. Informasi ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal dr. Joko Wantoro hari Rabu (15/4) siang tadi.
Joko menuturkan, tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal berhasil menjangkau tempat tinggal para karyawan yang tersebar di sejumlah desa, termasuk enam belas karyawan asal Desa Penusupan yang saat ini sedang menjalani proses karantina mandirinya secara komunal di eks Gedung Puskesmas Penusupan.
Sebelumnya diberitakan, keenam belas karyawan pabrik kecap tersebut ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) setelah pemiliknya seorang laki-laki berusia 65 tahun dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Joko menambahkan, selama proses karantina komunal tersebut, seluruh kebutuhan dasar warga OTG tersebut seperti makan dan minum telah dicukupi sepenuhnya oleh Pemdes setempat bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Tegal dan Dinas Kesehatan. “Termasuk anggota keluarga keenam belas warga OTG tersebut yang sedang menjalani masa karantinanya di rumah pun juga dibantu paket Sembako dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal”, katanya.
Joko mengungkapkan, fasilitas di eks gedung Puskesmas sebagai tempat karantina komunal tersebut cukup memadai. Warga OTG bisa tidur nyaman di kamarnya masing-masing. “Ada enam belas ruang yang sebelumnya sudah kita setting sebagai kamar yang terpisah satu dengan lainnya”, ujarnya.
Setiap pagi, usai beribadah di kamarnya masing-masing, mereka menjalankan aktifitas rutin seperti senam kesegaran jasmani dan sarapan pagi di bawah pengawasan petugas kesehatan Puskesmas dan pamong desa setempat. “Selama masa karantina kita terapkan protokol kesehatan dan physical distancing. Peralatan makan dan minum juga dipisahkan. Sementara untuk keperluan mandi, sudah tersedia empat lokal kamar mandi yang selalu dijaga kebersihannya”, ungkapnya.
Joko mengatakan, hasil evaluasinya pada pelaksanaan karantina sampai dengan hari kedua ini relatif lancar, tidak ada kendala yang berarti. “Aktifitas malam hari diisi dengan hiburan ringan seperti karaoke agar tidak jenuh dan tetap bahagia, termasuk malam nanti akan diadakan acara dzikir bersama di kalangan internal dengan tetap menerapkan physical distancing”, katanya.
Sementara Kepala Desa Penusupan Guntur Zadiyat Yudiansyah yang ditemui usai memberikan pengarahan kepada warga OTG-nya ini pagi tadi mengatakan jika pihaknya sudah memfasilitasi kebutuhan makanan, pengadaan tempat tidur dan penyediaan perangkat hiburan seperti televisi dan sound system.
“Untuk kebutuhan makanan sudah kami cukupi tiga kali sehari dalam bentuk kemasan yang terpisah, tidak prasmanan. Sementara untuk pilihan menunya kami berkonsultansi dengan petugas ahli gizi Puskesmas”, katanya.
Di luar itu, Guntur pun mengaku jika pihaknya juga membantu pemberian uang tunai sebesar Rp50 ribu per keluarga per hari. “Bantuan tunai tersebut kami alokasikan dari Dana Desa untuk meringankan beban keluarganya di rumah”, pungkasnya. (FH)
Discussion about this post