Slawi – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Tegal gelar rapid test massal di sejumlah pusat perbelanjaan, Sabtu (23/5). Hasilnya, dari 322 orang yang diambil sampelnya hasilnya non reaktif atau tidak ada indikasi penularan Covid-19.
Pengambilan sampel dilakukan di Pasar Trayeman Slawi, Toserba Yogya, Pasar Bawang Adiwerna, dan Basa Toserba Adiwerna dengan sasaran pengunjung atau pembeli, penjual atau pedagang, pihak manajemen dan karyawan. Kegiatan ini pun dilakukan secara gabungan dengan melibatkan personil dari unsur Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Puskesmas, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Satpol PP, dan kepolisian.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ari Dwi Cahyani. “Telah kami lakukan pemeriksaan rapid test dengan metode sampling pada warga di empat pusat perbelanjaan. Dan hasilnya, dari 322 sampel kita tidak ada yang reaktif positif”, katanya.
Ari menambahkan, pihaknya masih menemukan adanya warga pembeli dan penjual yang tidak mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker. Pelaksanaan rapid test massal di pusat perbelanjaan tersebut akan kembali digelar usai Lebaran. “Rencananya akan ada dua tahap lagi rapid test massal di pusat perbelanjaan. Jika didapati ada pengunjung yang reaktif positif, maka akan langsung kami karantina untuk selanjutnya dilakukan pemerisaan swab”, tandas Ari.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal Suspriyanti saat mendampingi tim pemeriksaan di Pasar Trayeman mengatakan jika pelaksanaan rapid test di lingkungan pasar berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya penularan Covid-19. Jika hasilnya non reaktif atau negatif, maka antara pedagang dan pembeli harus bisa saling menjaga. Caranya, imbuh Suspri, dengan menerapkan protokol kesehatan sebagai budaya baru warga pasar.
Suspriyanti berharap, pelaksanaan rapid test ini bisa dilakukan secara berkala karena pasar sebagai tempat konsentrasi warga rentan terhadap penularan virus Corona. “Melalui rapid test ini kita bisa mendeteksi jika ada warga pasar yang reaktif jadi bisa langsung ditelusuri kontak eratnya’, ujarnya.
Discussion about this post