Bumijawa – Menggelar upacara di gunung telah menjadi tradisi bagi para pecinta alam, suasana tersebut bisa menjadi gaya tersendiri untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Namun, dimasa pandemi Covid-19 ini, jalur-jalur pendakian gunung ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebagai alternatif, komunitas pecinta alam di Kabupaten Tegal mengadakan penghijauan Gunung Slamet yang terbakar pada tahun 2019 lalu serta upacara peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.
Senin (17/08/2020), Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie bersama sekitar dua ratus mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam komunitas pecinta alam Kabupaten Tegal melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-75 dan simbolis penanaman pohon di kaki Gunung Slamet atau tepatnya di Permadi Jungle.
Dalam amanatnya, Ardie mengatakan, generasi muda jangan sampai melupakan sejarah, karena para pejuang dulu sudah merebut kemerdekaan dengan menumpahkan darah. “sudah sepatutnya generasi muda mempertahankan dan melanjutkan perjuangan para pahlawan, salah satunya dengan melakukan penghijauan,” kata Ardie.
Perlu diketahui, pada tahun 2019 lereng gunung slamet terjadi kebakaran yang menghabiskan lebih dari 20 ha lahan hutan. Ardie apresiasi para komunitas pecinta alam, yang sudah merelakan waktunya untuk melaksanakan kegiatan penghijauan ini. Dirinya mengaku tak menyangka, kegiatan ini akan diikuti banyak peserta dengan jumlah tenda yang didirikan lebih dari 100.
Dirinya juga berpesan untuk semua warga kabupaten tegal, Bahwa kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan tidak gratis dan penuh perjuangan ini, wajib melestarikan terutama keindahan alam.
Sementara itu di temui usai acara, koordinator Permadi Jungle, Ali Burhan mengatakan, kegiatan ini berlangsung tiga hari, yaitu sabtu sampai senin dengan. Ia menambahkan, dari peserta yang hadir, ada beberapa beserta dari luar kota.
Hari pertama, menurut burhan, peserta diberangkatkan menuju pos empat Gunung Slamet lokasi penanaman pohon bekas kebakaran hutan. “Dari Permadi sendiri menyediakan 2500 bibit tanaman pohon, untuk ditanam dilahan bekas kebakaran hutan,”ujar Burhan. Pada hari kedua, lanjut burhan, diadakan sarasehan dan tasyakuran, lalu dihari terahkir ditutup dengan upacara kemerdekaan.(Fh)
Baca juga : 210 Narapidana Lapas Tegalandong Dapat Remisi
Discussion about this post