Slawi – Selama tiga hari berturut-turut, jumlah kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah 57 orang, tiga diantaranya meninggal dunia. Sementara satu orang perempuan, warga Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, terkonfirmasi positif, berinisial S (41) yang menjalani isolasi mandiri dilaporkan meninggal dunia Kamis (01/10/2020) lalu. Dengan demikian, jumlah kasus kematian akibat virus corona di Kabupaten Tegal saat ini mencapai 38 orang. Sementara akumulasi kasus konfirmasi secara keseluruhan mencapai 415 orang.
Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro, Kamis (08/09/2020) pagi. Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Tegal yang mencapai 9,1 persen ini lebih tinggi dari angka nasional di kisaran 3,6 persen. Joko mengatakan, sebagian besar kasus kematian akibat Covid-19 ini terjadi pada pasien komorbid atau mereka yang memiliki penyakit bawaan, meski tidak semuanya.
“Infeksi Covid-19 pada diri seseorang yang memiliki riwayat penyakit bawaan adalah mempercepat proses kematiannya. Cara kerja virus corona adalah merusak daya imun. Semakin banyak kandungan virusnya, semakin cepat pula imun tubuhnya melemah sehingga memudahkan penyakit lain yang dideritanya merusak fungsi organ sehingga berujung kematian,” kata Joko.
Joko mengungkapkan, tiga kasus konfirmasi baru yang dilaporkan meninggal dunia antara lain, pertama, seorang laki-laki, warga Desa Prupuk Selatan, Kecamatan Margasari, berinisial ASM (63). ASM yang dirawat di RSUD dr Soeselo ini meninggal dunia pada Jumat (02/10/2020) lalu. Kedua, adalah seorang perempuan, warga Desa Pagiyanten, Kecamatan Adiwerna, berinisial TU (57) yang dirawat di RSI PKU Muhammadiyah, Singkil, Adiwerna. TU meninggal dunia pada Minggu (04/10/2020). Sedangkan yang ketiga adalah seorang perempuan, warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng berinisial U (41) yang dirawat di RSI PKU Muhammadiyah, Singkil, Adiwerna dan meninggal dunia pada Selasa (29/09/2020).
Joko mengungkapkan, penambahan kasus baru Covid-19 ini didominasi klaster keluarga ataupun pasien Covid-19 sebelumnya seperti enam orang dari kontak erat pasien S (56), asal Desa Kertaharja, Kecamatan Kramat. Rinciannya, ada lima orang dari Kecamatan Kramat, yaitu tiga warga Desa Kertaharja, satu warga Desa Kemuning dan satu warga Mejasem Barat. Sisanya, satu orang, warga Desa Brekat, Kecamatan Tarub. Klaster berikutnya adalah empat orang warga Desa Bongkok, Kecamatan Kramat yang terpapar dari kasus konfirmasi warga Desa Bongkok, berinisial N (75) yang meninggal dunia Senin (21/09/2020) lalu.
Sementara empat orang warga Desa Sindang, Kecamatan Dukuhwaru juga dilaporkan terpapar dari kasus konfirmasi berinisial R (65) yang meninggal dunia Senin (21/09/2020) lalu. Diberitakan sebelumnya, empat orang terpapar Covid-19 dari pasien R ini. Klaster berikutnya ditemukan pada empat orang warga Desa Lengkong, Kecamatan Bojong yang tertular dari warga desa yang sama yaitu seorang perempuan, berinisial J (48) yang kini sedang menjalani isolasi mandiri.
Selanjutnya, tiga orang dalam satu keluarga, yaitu warga Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi juga dilaporkan terpapar virus corona setelah berkontak dengan pasien Covid-19 asal desa yang sama, yaitu seorang laki-laki, berinisial N (58). Pasien N sendiri saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Suradadi.
Dua orang warga Desa Prupuk Selatan, Kecamatan Margasari juga dilaporkan terpapar dari pasien Covid-19, perempuan, asal desa yang sama, berinisial F (63) yang sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandirinya. Termasuk pula dua orang warga Desa Tembok Lor, Kecamatan Adiwerna sebagai kontak erat pasien positif Covid-19, perempuan, berinisial I (47) asal Desa Banjaranyar, Kecamatan Balapulang yang meninggal dunia, Sabtu (26/09/2020) lalu. Pun demikian dengan dua orang warga Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah yang terpapar Covid-19 dari seorang laki-laki, berinisial BH (39), asal desa yang sama.
Dari klaster dan penelusuran kontak erat sebagaimana yang disebutkan, seluruhnya menjalani isolasi mandiri. Joko pun menambahkan, pihaknya menemukan satu orang warga Desa Balapulang Kulon, Kecamatan Balapulang terpapar Covid-19. Warga yang sedang dirawat di ICU RSUD dr Soeselo tersebut, lanjut Joko, merupakan kontak erat satu rumah dari kasus konfirmasi sebelumnya, yaitu seorang laki-laki, berinisial S (66) yang meninggal dunia Sabtu (26/09/2020) lalu. Sementara itu, satu warga Desa Wringin Jenggot yang kini menjalani isolasi mandiri diduga terpapar Covid-19 dari pasien terkonfirmasi, laki-laki, berinisial S (50), asal desa yang sama.
Selebihnya, 25 orang pasien yang berasal dari sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal saat ini sedang menjalani perawatan, dimana 11 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri dan 14 orang lainnya dirawat di sejumlah rumah sakit. Dengan demikian, dari 415 kasus konfirmasi di Kabupaten Tegal saat ini, 239 orang dinyatakan sembuh, 138 orang sedang dirawat dan 38 orang meninggal dunia.
Baca juga : Disiplin Protokol Kesehatan Perlu Keteladanan Tokoh Agama.
Discussion about this post