Slawi – Uji Cepat Antigen secara gratis dalam memperingati Hari Ibu ke-92 tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tegal berkerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, temukan dua hasil reaktif, di Gedung PKK Kabupaten Tegal, Senin (21/12/2020).
Hal itu segera ditanggapi serius oleh Dinkes Kabupaten Tegal. Kedua pasien yang masing-masing berasal dari Kecamatan Lebaksiu dan Bojong tersebut segera dilarikan ke rumah sakit RSUD Soeselo untuk melakukan swab test.
Uji cepat antigen tersebut, diberikan kepada 100 orang ibu maupun kaum perempuan yang mewakili setiap Kecamatan di Kabupaten Tegal. Rencananya, menurut Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal Akhmad Bukhori, apabila kuota yang diberikan tersisa, maka uji cepat antigen tersebut akan ditargetkan untuk para pedagang wanita yang ada disekitar gedung PKK.
“Uji cepat antigen ini serentak dilakukan oleh 35 Kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Kami juga tidak lupa mengucapkan rasa terimakasih kepada ibu-ibu yang sudah hadir dan peduli akan kondisi wabah Covid-19 saat ini,” ungkapnya.
Bukhori juga berharap, kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar. “Ini adalah salah satu bukti sumbangsih yang telah PKK berikan untuk para wanita. Mari terus semangat menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menerapkan 3M dimanapun dan kapanpum kita berada,” katanya.
Disisi lain Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tegal Joko Wantoro yang mewakili mewakili kepala Dinkes Kabupten Tegal Hendadi Setiadji menyampaikan, saat ini akumulasi kasus konfirmasi positif di Kabupaten Tegal sudah mencapai 3113 orang, sedangkan kasus meninggal dunia sudah menyantuh angka 120 orang. Untuk pasien terkonfirmasi positif dan dirawat, saat ini adalah sejumlah 100 orang, kemudian, jumlah pasien suspect covid-19 mencapai 300 orang.
“Kita berharap 3M terus dijalankan oleh masyarakat. Selain itu lakukan pemeriksanan jika memang merasa menjadi kontak erat, dan perhatikan resiko penularannya,” kata Joko.
Memurut Joko, rapit test antigen ini hanya membutuhkan waktu 20 menit saja. Jika pada pemeriksaan nanti terdapat hasil reaktif, maka pemeriksaan akan segera dilanjutkan pada test swab. Kemudian, apabila kembali positif, pasien tersebut akan segera dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri minimal sepuluh hari.
“Memang orang yang terkonfirmasi positif, 80 persen tidak bergejala. Sedangkan 20 persennya adalah yang bergejala. Untuk 15 persen perlu perawatan khusus, sisanya, yaitu 5 persen meninggal dunia,” jelasnya.
Joko juga berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi peserta yang hadir. Mengingat, apabila seseorang yang akan melakukan uji cepat antigen secara umum, dapat menelan biaya hingga Rp 250rb sampai Rp 400rb.
“Saat ini, klaster terbanyak adalah klaster keluarga. Tentu ibu-ibu sangat penting dalam memegang peran kesehatan keluarga. Meski pada Bulan Januari nanti pemerintah sudah menyediakan vaksin, tapi protokol kesehatan harus tetap dilakukan,” tegasnya.(AD)
Discussion about this post