Slawi – Partai Golkar Kabupaten Tegal mengapresiasi kinerja Umi Azizah selama menjabat sebagai Bupati Tegal. Hal itu karena Pemkab Tegal kerap meraih penghargaan dari pemerintah pusat. Demikian disampaikan ketua DPD partai Golkar Agus Solichin, dalam acara pendidikan politik konsolidasi partai dan konsolidasi kader DPD partai Kabupaten Tegal, di Sailendra Convention Hall Grand Dian Hotel Slawi, selasa(29/12/20). Hadir dalam acara itu, Bupati Tegal Umi Azizah, Bupati Batang yang juga ketua harian Golkar Provinsi Jateng Wihaji, komisioner KPU dan Bawaslu Kabupaten Tegal, serta sejumlah tamu undangan.
Agus mengungkapkan beberapa penghargaan yg diraih Pemkab Tegal di tahun 2020 ini antara lain, Kabupaten Terinovatif, Kabupaten Peduli HAM, Penganugerahan STBM Award Berkelanjutan 2020, Penghargaan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI.
“Semoga prestasi ini dapat ditingkatkan lagi untuk kedepannya,” katanya.
Ditempat yang sama Umi azizah mengucapkan terima kasih atas apresiasi yg diberikan partai golkar terhadap pemkab Tegal.
Dalam sambutannya Umi menyampaikan, kehidupan sosial masyarakat tidak terlepas dari perkembangan politik dan pemerintahan. Begitupun sebaliknya, perkembangan sistem politik juga dipengaruhi oleh dinamika yang berkembang di masyarakat, terlebih adanya situasi pandemi Covid-19 telah menimbulkan persoalan serius tidak hanya bagi bangsa saja, akan tapi kehidupan global.
Berbagai sektor seperti perekonomian, pendidikan, kesehatan dan sosial terpukul karena mengalami tekanan yang sangat besar, termasuk pemimpin politik.
“Persoalan ini masih sering terjadi, salah satunya pandemi yang menuntut langkah penyelesaian dan solusi. Seperti lowongan pekerjaan, penurunan penghasilan masyarakat, serta penanganan medis, daya tampung rumah sakit dan sumber daya tenaga kesehatan kita terbatas,” kata Umi.
Dalam konteks inilah, masih Umi, politik mendapat relevansinya. Ia menjelaskan muara dari kegiatan politik adalah keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Memang sebagian politisi masih belum sadar, tidak peka terhadap situasi krisis seperti pemborosan keuangan negara yang relevansinya dengan kepentingan bangsa ini melawan Covid-19, memulihkan ekonomi nasional, dan membangun jaring pengaman sosial bertolak belakang. Itu membuat citra perpolitikan dalam negeri menjadi tidak baik,” kata Umi.
Kondisi tersebutlah yang membuat sebagian masyarakat jengah dengan aktifitas politik. Menurutnya, masalah tersebut akan berimbas pada menurunnya tingkat partisipasi publik dalam pemilihan umum, terlebih pemilihan legislatif.
Umi berharap, melalui forum pendidikan politik ini diharapkan bisa memotivasi diri untuk ikut serta menumbuhkan dan menciptakan iklim kehidupan politik yang lebih baik dan bertanggungjawab. (AD)
Discussion about this post