Slawi – Program jualan bareng Umi-Ardie (Jalabia) menjadi salah satu ikhtiar Bupati Tegal Umi Azizah dalam membangkitkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Tegal melalui pemasaran di jejaring media sosial. Hal tersebut disampaikan Umi usai memimpin upacara pengibaran bendera pusaka merah putih pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 RI di halaman Kantor Setda Kabupaten Tegal, Selasa (17/08/2021).
Menurutnya, kebijakan pembatasan aktivitas dan mobilitas selama masa pandemi Covid-19 sangat memukul kehidupan perekonomian pelaku usaha kecil, mikro dan ultra mikro. Sementara upaya konvergensi pemasaran produknya masuk ke pasar digital masih terkendala literasi digital pelaku UMKM.
Di satu sisi, pandemi Covid-19 telah mempersempit akses jalur pemasaran konvensional UMKM karena tempat berjualannya ditutup, dibatasi jam operasionalnya atau pembeli yang berkurang akibat pembatasan mobilitas dan aktivitas warga. Namun di sisi lain, lanjut Umi, pembatasan di masa pandemi justru membuka pasar digital yang berkembang semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet dan media sosial.
“Prosesnya simpel, pelaku UMKM diidentifikasi dan dibantu pembuatan video profil usahanya dengan tampilan visual yang menarik untuk kemudian diunggah ke media sosial. Otomatis, dari sana ada ribuan orang menonton,” kata Umi.
Lihat juga: Ikan Asap Segar Dermasandi Langganan Bupati.
Unggahan profil produk UMKM di kanal media sosial milik orang nomor satu di Kabupaten Tegal dan juga akun Humas Pemkab Tegal pun mendapat banyak apresiasi dari warganet. Dari sana pula tak sedikit pesanan yang kemudian masuk ke pelaku usaha usai menyaksikan tayangan Jalabia tersebut.
Dihubungi secara terpisah, salah satu pengrajin tempe lonjoran daun jati di Desa Margasari, Kecamatan Margasari, Solikhin (46) mengaku dalam empat hari sejak unggahan Jalabia tayang, sudah ada tambahan pesanan 100 lonjor tempe jati.
Lihat juga: Gurih Lezat Tempe Jati Margasari.
“Iya, mereka pembeli baru memesan tempe saya setelah melihat di medsos bu Umi borong tempe saya. Ada yang untuk hajatan, ada juga yang mau dibawa ke Jakarta untuk oleh-oleh, unik katanya,” ujar Solikhin.
Hal senada juga disampaikan Mita (23), pemilik usaha pembuatan roti dan cemilan kue brownies kering asal Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah ini mengaku senang tempat produksinya dikunjungi Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie dan diulas lewat program Jalabia.
Lihat juga: Kreasi Dapur Waifu, Brownies Crispy.
“Alhamdulillah sangat senang bisa dibantu pemasarannya, insyaallah sangat bermanfaat disamping menambah semangat kami pelaku UMKM Kabupaten Tegal,” kata Mita.
Sejak diunggah akhir tahun 2020 lalu, sudah ada belasan produk UMKM yang diulas melalui program Jalabia ini. (FH/hn)
Discussion about this post