SURADADI, Bertempat di RT. 25 RW X Dusun Peleman Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi, Dinas Sosial Kabupaten Tegal melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Verifikasi Warga Terdapak Penutupan Lokalisas Senin, 6 Maret 2017. Sebelumnya pemerintah berencana menutup lokalisasi prostitusi pada bulan Mei 2017 guna menudukung Indonesia bebas prostitusi tahun 2019. Antusiasme warga terlihat dari jumlah peserta yang menghadiri acara tersebut. Dengan jumlah undangan sekitar 80 peserta ternyata yang datang dua kali lipat dari yang diundang yaitu 162 pserta.
Dalam acara tersebut warga sekitar lokalisasi meminta kepada Pemerintah Kabupaten Tegal agar menunda rencana penutupan lokalisasi sampai tahun 2019. Kepala RT 25 RW X Desa Sidaharja, Andi Ojin, mewakili warganya meminta penundaan tersebut agar dapat mempersiapkan usaha yang baru untuk menopang hidup mereka. “Sebagian warga masih banyak tanggungan” jelasnya. Sedangkan warga lainnya meminta kejelasan tentang ganti rugi tanah dan bangunan yang merupakan hak milik mereka.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal, Eko Jati Suntoro, sangat mengapresiasi antusiasme warga untuk mengikuti kegiatan sosialisai penutupan peleman ini. Dalam pernyataanya, Ia menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bahwa bukti warga sangat ingin mengetahui tentang program pemerintah tentang rencana penutupan lokalisasi tersebut. Kepala Dinas Sosial juga mengungkapkan bahwa ia sangat senang bertemu secara langsung kepada warga terdampak dan tokoh masyarakat sekitar pada acara sosialisasi tersebut. “Sehingga mereka mau mendukung dan mengawal rencana program tersebut” jelasnya.
Eko Jati Suntoro juga menjelaskan bahwa untuk penundaan penutupan lokalisasi ia tidak mempunyai kapasitas untuk menjawabnya. “Itu perlu jawaban dari kepala daerah” tambahnya. Sedangkan untuk masalah ganti rugi tanah dan bangunan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal menjelaskan bahwa program ini bukanlah program penggusuran melainkan hanya menghentikan praktik prostitusi di desa ini.
Sementara itu, dari tokoh agama di daerah sekitar, Mubarok, yang juga menjabat sebagai Sekretaris PC Muhammadiyah Kacamatan Suradadi mengatakan bahwa sebagai tokoh agama ia sangat mendukung program pemerintah ini. Terkait masalah lokalisasi prostitusi Mubarok juga menjelaskan bahwa masalah sosial yang harus di tanggulangi secepat mungkin. “Sebelum bulan Ramadhan segera dieksekusi untuk ditutup oleh pemerintah” pintanya. “Ormas Muhammadiyah juga siap untuk memberikan pelatihan-pelatihan bagi warga terdampak melalui Aisiyah” tambahnya.
[@TIK]
Discussion about this post