Slawi – Ribuan pelajar dari 31 sekolah dasar di Kabupaten Tegal mengunjungi Pameran Temporer Gigantopithecus Expo 2024 bertajuk Wanara Seba usai dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud di Trasa Coworking Space (Tracking Space), Senin (07/10/2024).
Menurut Amir, pameran temporer kepurbakalaan yang akan berlangsung hingga 13 Oktober 2024 nanti diharapkan mampu menghipnotis pengunjung dengan sejumlah koleksi fosil flora dan fauna milik Museum Semedo yang dipamerkan, termasuk replika Gigantopithecus Blacki atau spesies primata terbesar yang diperkirakan hidup sekitar 300.000 hingga dua juta tahun yang lalu di wilayah Semedo.
Penyelenggaraan Gigantopithecus Expo 2024 ini diharapkan mampu membuka wawasan publik akan kehidupan purba atau prasejarah dan interaksinya dengan lingkungan sekitar saat itu, selain menumbuhkan rasa memiliki atas potensi kepurbakalaan yang ada di Kabupaten Tegal sehingga masyarakat bisa ikut menjaga dan melestarikan keberadaan benda-benda cagar budaya ini.
“Lewat pameran ini saya berharap dapat tercipta upaya yang kolaboratif dalam mendorong daya cipta untuk pembangunan karakter yang berbudaya, sehingga memantik harmonisasi akademis, ekologis, dan berdampak secara ekonomis dalam pembangunan daerah melalui dampak budaya yang berkelanjutan,” kata Amir.
Senada dengan itu, Kepala Unit Museum Situs Semedo Gatut Eko Nurcahyo yang hadir mewakili Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek RI menjelaskan jika pameran temporer ini diharapkan bisa memberikan edukasi, pengalaman tentang kehidupan purba, meningkatkan potensi pariwisata dan menumbuhkan ekonomi kreatif serta memperkenalkan Museum Semedo ke tingkat nasional bahkan internasional.
Pihaknya juga mencatat ada peningkatan jumlah kunjungan ke Museum Situs Semedo di mana sepanjang tahun 2022 ada 72 ribu kunjungan dan di tahun 2023 ada 87 ribu kunjungan. Sedangkan sepanjang tahun 2024 ini sampai dengan bulan September tercatat ada 58.133 kunjungan.
“Melalui expo ini diharapkan jumlah pengunjung yang datang ke Museum Semedo akan terus meningkat di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Suspriyanti menuturkan jika pameran ini tidak hanya memperkenalkan fosil mandibula atau rahang bawah Gigantopithecus, tetapi juga temuan fosil fauna laut seperti kerang dan gigi ikan hiu, fosil peralihan atau rawa seperti buaya dan kuda nil, serta fauna darat seperti gajah purba.
“Pameran ini merupakan kesempatan emas bagi masyarakat, terutama anak-anak untuk belajar tentang prasejarah, kehidupan masa lampau melalui fosil,” ujar Suspriyanti. (EW/hn)
Discussion about this post