Slawi – Potensi peternakan Kabupaten Tegal dinilai cukup besar dan tersebar di sejumlah kecamatan, termasuk Hijauan Pakan Ternak (HPT) yang cukup melimpah, yang mampu menanggualangi kemiskinan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie saat menghadiri acara Sosialisasi pra deklarasi sekolah peternakan rakyat (SPR) Kabupaten Tegal di Gedung Dadali Pemkab Tegal, Rabu (26/2).
Akan tetapi ia menyadari pengelolaan belum sepenuhnya secara optimal, “Kami menyadari potensi belum tergarap optimal, masih didominasi oleh usaha peternakan tradisional, dengan ciri skala usaha yang masih kecil, rata rata kepemilikan jumlah pemukiman dengan lahan terbatas dan bersifat turun – temurun,” ungkap Ardie.
Ardie menilai, Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memiliki peran penting dalam menanggulangi kemiskinan, menekan kesenjangan kemakmuran, terutama wilayah perdesaan dengan perkotaan hingga mengurangi angka pengangguran. Dimana sektor pertanian menjadi penggerak utama perekonomian warganya, karena itu SPR diharapkan mampu menjadi pengungkit bagi pertumbuhan ekonomi perdesaan.
Kepala Bidang Peternakan Sugiyanto dalam sambutannya menyampaikan, tema acara “Menuju peternak mandiri dan berwawasan”, dengan jumlah 75 peserta terdiri dari peternak, forkompimda, petugas teknis peternakan, OPD, perwakilan kepala desa kecamatan Margasari dan pangkah Kabupaten Tegal. Adapun pemateri didatangkan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Sugeng Heri Suseno dan Afton Atabany.
“Tujuannya untuk memberikan ilmu kepada peternak berskala kecil tentang berbagai aspek teknis peternakan atau non teknis yang melandasi terwujudnya perusahaan kolektif dalam satu manajemen, unggul dan mempunyai daya saing yang tinggi,” tutur Sugiyanto.
Sebuah komitmen pemerintah Kabupaten Tegal dalam membangun sub sektor peternakan dengan mewujudkan program SPR, “Awalnya berangkat dari SPR yang bertempat di kecamatan Margasari dengan komoditas ternak sapi potong, alhamdulillah melalui SPR dengan pendampingan manager SPR dan Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal, kesadaran peternak untuk menerapkan dan menggunakan teknologi semakin membaik,” ujar Ardie.
Ardie berharap, melalui kegiatan SPR, dapat meuwujudkan usaha peternakan yang lebih berdaya saing. “Ada transfer knowledge, tumbuh kesadaran dan penguatan keterampilan peternak dalam meningkatkan populasi, kualitas, melalui implementasi inovasi teknologi tepat guna sehingga pendapatan peternak meningkat,” pungkasnya.
Selain itu ia berpesan agar SPR nanti dijadikan sebagai ajang interaksi dan kolaborasi para pemangku kepentingan bidang peternakan, seperti peternak, pengusaha petugas teknis, lembaga kuangan, akademisi, perusahaan obat hewan, perusahaan asuransi, tokoh masyarakat dan pejabat di pemerintahan.(Ay)
Discussion about this post