Slawi – Kehadiran agen penyedia layanan keuangan tanpa kantor atau laku pandai terutama di wilayah yang belum mendapatkan akses perbankan menjadi angin segar bagi pertumbuhan inklusi keuangan. Dengan mudah masyarakat kini bisa melakukan transaksi layaknya di perbankan seperti setor tunai, transfer rekening, tarik tunai, hingga pengisian pulsa telepon dan pembayaran listrik. Pernyataan ini mengemuka saat Bupati Tegal Umi Azizah menyampaikan sambutannya di acara Gathering Agen BRILink Kantor Cabang Slawi di Hotel Grand Dian Slawi, Selasa (28/07/2020) pagi.
Umi memandang, keberadaan peran agen laku pandai membuat warga desa kian mengenal keuangan digital dan menjadikan transaksi keuangannya kian efisien. Jika dulu hanya tahu pembayaran tunai, kini masyarakat bisa mengenal transaksi nontunai, termasuk pencairan program bantuan sosial dari pemerintah pusat. “Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini kiranya saya perlu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh agen BRILink yang telah ikut serta membantu memudahkan layanan transaksi keuangan masyarakat kita, terutama yang jauh dari jangkauan perbankan,” kata Umi.
Layanan yang lebih dekat dan rasa akrab menjadi modal yang kuat bagi agen BRILink dalam memupuk kepercayaan nasabahnya. Dan ini, menurut Umi, lebih bisa menjamin keberlangsungan usaha di sektor layanan keuangan. “Kemudahan akses karena kedekatan jarak dan keleluasaan waktu, ditambah personality yang bersahabat, menjadi ragam alasan warga memilih bertransaksi melalui agen laku pandai. Hal ini tentunya akan menjadikan bisnis transaksi keuangannya berjalan mudah, sehat, dan berkesinambungan,” ujarnya.
Namun, membangun bisnis laku pandai juga tidak terlepas dari kinerja lembaga induknya. Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai one stop financial solution telah membuktikan komitmennya dalam melayani nasabah mikronya.
Umi mengungkapkan, pelonggaran aktifitas sosial di masa pandemi yang disertai dengan adaptasi kebiasaan baru diharapkan mampu menggerakkan kembali perekonomian rakyat, termasuk mengakselerasi Gerakan Nasional Non Tunai yang telah dicanangkan Bank Indonesia. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus mengingatkan penggunaan uang elektronik atau membiasakan transaksi nontunai di masyarakat.
“Di era disrupsi yang ditandai dengan meningkatnya penggunaan uang elektronik, transaksi nontunai, hingga inovasi teknologi finansial (tekfin), saya minta jajaran BRI khususnya Kantor Cabang Slawi ini bisa bekerja lebih keras meningkatkan level of service-nya, terutama pelayanan kepada agen BRILink dan nasabah mikronya untuk memanfaatkan tekfin, disamping pendekatan konvensional yang selama ini berjalan efektif dengan fokus pemberian kredit bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang belum tersentuh teknologi informasi,” pesan Umi.
Senada dengan Umi, Kepala BRI Kantor Cabang Slawi Sunarto berharap, kehadiran agen BRILink di Kabupaten Tegal dapat mempercepat layanan perbankan untuk memberikan akses lebih mudah ke masyarakat, terutama masyarakat perdesaan yang jauh dari kota. Sampai dengan akhir Juni 2020, jumlah agen BRILink yang tersebar di wilayah Kabupaten Tegal mencapai 1.900 agen.
Sunarto menambahkan, melalui agen BRILink, masyarakat bisa menikmati layanan perbankan tanpa harus datang ke bank, seperti membuka rekening, menabung, mengajukan kredit dan lain sebagainnya. “Masyarakat perdesaan dapat lebih mudah mendapatkan fasilitas seperti pendanaan, perhimpunan atau transaksi jasa lainnya. Disamping itu, layanan laku pandai melalui agen BRILink turut membantu penyaluran bantuan sosial pemerintah,” tutur Sunarto. (OI)
Discussion about this post